Audi Ubah Konsep Taxi Terbang Jadi Drone-Mobil Stylish

AKURAT.CO, Konsep moda transportasi futuristik hasil kerja sama antara perusahaan otomotif Jerman, Audi, dengan Italodesign ini dinamai Pop.Up Next.

Italodesign adalah perusahaan desain dan teknik otomotif yang berbasis di Moncalieri, Italia. Sementara Pop.Up Next adalah sistem modular yang terdiri dari kapsul dua kursi dengan fungsi mobil dan terintegrasi dengan drone.

Drone akan dioperasikan jika jalan raya macet total, sehingga penumpang tetap dapat sampai pada tujuan secara tepat waktu. Pop.Up Next digerakkan dengan mesin bertenaga listrik dengan desain modular otomatis sepenuhnya.

Rilis perdana konsep asli Pop.Up dilakukan oleh Airbus dan Audi tahun lalu di ajang Geneva International Motor Show. Sedangkan konsep Pop.Up Next dikenalkan melalui pres rilis tanggal 8-18 Maret tahun ini di Switzerland.

Pihak Audi mengatakan konsep tersebut kelak mampu menjadi standar taxi terbang dan akan terwujud antara tahun 2024 hingga 2027.

Pop.Up Next dapat di-booking melalui aplikasi terkait, yang juga memberikan saran rute tercepat berdasarkan waktu tempuh, kemacetan, biaya dan permintaan ridesharing (sewa bersama) dengan penumpang lain.

Kapsul Pop.Up Next akan memindai wajah penumpang sebagai otentisitas pengguna dan menyediakan layanan video untuk ditonton selama perjalanan.

Jika sepanjang perjalanan menemui kemacetan, Anda hanya perlu meminta penerbangan vertikal maka drone akan menjemput Anda dan mengangkat kapsul untuk melanjutkan perjalanan. Setelah mencapai tujuan, kapsul dan drone akan kembali ke stasiun pusat untuk menunggu penumpang lain.

“Kreativitas diperlukan untuk menemukan konsep mobilitas baru untuk memenuhi beragam kebutuhan orang kota. Italodesign adalah inkubator teknologi inovasi dan pencipta prototipe radikal. Pop.Up Next adalah visi ambisius yang mampu mengubah kehidupan urban masa depan secara permanen,” papar Dr Bernd Martens, Anggota Dewan dan Presiden Italodesign dikutip Dailymail (7/3).

Sistem modular ini dilengkapi monocoque carbon-fibre cocoon sepanjang 2,6 meter, setinggi 4,8 meter. Interiornya didominasi layar 49 inch yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan kendaraan melalui perintah suara dan sistem pengenal wajah dengan tombol-tombol sensitif pada sentuhan dan pelacak gerak mata. Sistem modular ini mampu menempuh jarak 130 km dalam sekali isi daya dengan kecepatan 100 km/jam.

Sedangkan drone-nya mampu terbang dengan kecepatan 120 km/jam dan menempuh jarak 50 km dalam sekali isi ulang. Drone ini digerakkan oleh propeller tenaga listrik 160 kW, sepanjang 4,4 meter, setinggi 0,8 meter dan selebar 1,8 meter. Karena digerakkan oleh tenaga baterai sistem modular ini sepenuhnya zero emisi.

---

Editor. Irma Fauzia